Quote Novel Hujan by Tere Liye

— 13 Januari 2018 —

 

Kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal, membuat waktu melesat tanpa terasa.

 

Kesibukan membuat seseorang berhenti memikirkan banyak hal.

Mengobati kesedihan dengan berbuat baik.

Kesibukan juga mampu mengusir kerinduan kepada seseorang.

 

Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu.

 

Kenapa kita mengenang banyak hal ketika hujan turun? Karena kenangan sama seoerti hujan. Ketika ia dating, kita tidak bias menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bias ditunggu, hingga selesai dengan dirinya.

 

Cirri-ciri orang jatuhcinta adalah merasa bahagia dan sakit pada waktu bersamaan. Merasa ragu dan yakin dalam satu hela nafas. Merasa senang sekaligus cemas mennggu hari esok.

 

Hidup itu juga tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti untuk menunggu.

 

Orang kuat itu bukan karena dia memang kuat, melainkan Karena dia bisa lapang melepaskan.

 

Ada orang-orang yang kemungkinan sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh di dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian.

 

Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri. Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan denga kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh sang pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.

 

Mengusir pergi setiap kali rasa rindu itu dating. Menutup rapat-rapat setiap kali kenangan indah itu kembali.

 

Lebih baik mendengar kebenaran meski itu amat menyakitkan daripada mendengar kebohongan meski itu amat menyenangkan.

 

Hanya orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu, orang-orang yang berhasil menaklukan diri sendiri. Meski terasa sakit, mengis, marah-marah, tapi pada akhirnya bisa tulus melepaskan, maka dia telah berhasil menaklukan diri sendiri.

 

Menerima seluruh kesedihan,membalas suratan takdir yang kejam dengan hal baik. Jalani seperti air mengalir.

 

Sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika ia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

 

Yang paling berharga justru perasaan cinta itu sendiri.

 

Bukan seberapa lama umat manusia bisa bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami.

Leave a comment